Sebagai sebuah negara maju di Asia dan bahkan dunia, Jepang tentu menjadi magnet yang menarik orang untuk dapat menikmati kehidupan di sana. Negeri Matahari Terbit ini mempunyai banyak perusahaan industri papan atas, mulai dari otomotif, elektronik hingga telekomunikasi. Maka tak heran, sebagaimana layaknya negara maju yang lain, biaya hidup di Jepang bisa dikatakan relatif cukup mahal. Dari hasil Survei Biaya Hidup di tahun 2019 oleh konsultan investasi Mercer, Jepang menduduki peringkat keempat negara-negara di Asia yang mempunyai biaya hidup paling mahal.
Setidaknya, ada tiga aspek utama yang menjadikan biaya hidup di Jepang menjadi sangat mahal. Yaitu space atau ruang, tenaga kerja, dan transportasi. Kebanyakan, ruang yang dijadikan tempat tinggal di Jepang, seperti rumah atau apartemen, mempunyai ruang yang kecil dan seringkali tak ada tempat yang cukup untuk parkir kendaraan. Maka tak heran bila biaya parkir di kota besar seperti Tokyo bisa mencapai 600 yen (setara Rp 78 ribu) per jam.
Dari sisi tenaga kerja, tingkat upah yang sangat tinggi juga berpengaruh pada biaya hidup di sana. Itulah sebabnya Jepang banyak memproduksi mesin untuk industri, sebagai alternatif pengganti tenaga manusia yang mahal. Dan dari aspek transportasi, juga berkaitan dengan space atau ruang yang terbatas. Sehingga menjadikannya berpengaruh terhadap mahalnya biaya hidup di Jepang.
Adapun bila dibuat hitungan perkiraan biaya hidup di Jepang per-Tahun dalam Rupiah, dimana para ahli telah menghitung rata-rata biaya hidup minimum 1,3 juta Yen hingga maksimum 2,9 juta Yen per tahunnya. Bila menggunakan kurs 1 Yen = Rp 129, maka biaya hidup di Jepang selama satu tahun mulai dari Rp 167,7 juta hingga Rp 3741 juta. Cukup mahal, bukan?
Baca juga : Tips Menghemat Biaya Hidup di Jepang
Itulah gambaran estimasi biaya hidup di Jepang yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi Anda yang berminat untuk tinggal di negeri Sakura tersebut.
Comments
Post a Comment